Mengenal Ancaman Keamanan dan Jenis Kejahatan di Dunia Maya

Table of Contents

Mengenal-Ancaman-Keamanan-dan-Jenis-Kejahatan-di-Dunia-Maya

Perkembangan penetrasi Internet sangat cepat, lebih dari 50% atau 4.02 miliar (2018) masyarakat dunia pengguna Internet, 66% atau 5.14 miliar pengguna ponsel dan 3.2 miliar (2018) pengguna sosial media (sosmed) dari 7.6 miliar penduduk dunia (www.wearesocial.com). 

Konten Surface Web hanya 4% atau sekitar 8 miliar halaman yang diakses melalui browser seperti diantaranya adalah sebagai berikut: Google, Internet Explorer atau Firefox, seperti kita mengakses marketplace Amazon, Blibli.com, Bukalapak.com atau Tokopedia.com. 

Peningkatan konten Dark Web (dunia hitam) dan Deep Web (dunia rahasia) jauh lebih cepat atau lebih dari 96% atau 7.9 zetabytes diakses dengan TOR (the Onion Router) hidden service, seperti pasar gelap, SILK ROAD untuk jual beli barang ilegal seperti senjata, virus, malware, ransomware, hitman, pornografi, narkoba. (http://komite.id/2018/06/26/serangan-masif-cyber-attack-global/).

Berhati hati berselancar di dunia siber, karena hanya 4% yang kasat mata dapat diakses dengan mesin pencari Google, Yahoo, Bing, dan lain-lain. Sedangkan sisanya merupakan daerah gelap para cracker (peretas), mafia, pengedar narkoba, pornografi, dunia spionase, jual beli senjata dan terorisme.

Teknologi Informasi (TI) dan Internet (Siber) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern, dimulai dengan hadirnya PC di perkantoran, warnet, perumahan dan sekolah. 

Era PC kemudian digantikan Smartphone yang menjadi teman setia kita dimana saja dan kapan saja, termasuk ketika kita berpergian (mobile) tidak pernah ketinggalan, bahkan saat tidur. Jumlah pengguna mobile phone dunia mencapai 5,14 miliar dan pengguna Internet lebih dari 4 miliar (www.statista.com).

87 juta data akun masyarakat dunia di Facebook (FB), 1,1 juta akun dari Indonesia bocor (data breach) dan dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica untuk tujuan manipulasi kampanye pemilu Amerika (AS) 2016. Banyak hatespeech, sindrome post truth beredar di FB yang menyebabkan polarisasi masyarakat oleh isu SARA, politik dan populisme? 

Bahkan Pemilu negara adidaya AS 2016 pun tidak luput dari serangan peretas, phishing, sosial engineering, ditenggarai oleh aktor negara, dari dinas intelijen Rusia yang menyadap email dan menyuntik malware untuk mencuri data dari database partai demokrat AS, sehingga mencemari hasil pemilu AS 2016.

Anak anak yang gemar posting di sosmed FB juga banyak menjadi korban phishing, bullying, social engineering oleh para predator memanfaatkan sosial media, email dan siber.

Sayangnya perkembangan dunia hitam Internet atau Darkweb malah lebih pesat dan untuk itu bijak serta berhati-hatilah untuk berselancar di dunia siber agar dapat terhindar dari segala bentuk kejahatan di dunia maya.

Dengan berbagai macam kasus dan modus serangan siber seperti contoh di atas, maka tetap selalu bijak dan berhati-hati dalam berselancar di dunia maya agar dapat terhindar dari banyaknya serangan siber dan kejahatan siber. 

Selamat berselancar dengan aman dan nyaman di dunia Siber.

Post a Comment